Selasa, 09 Februari 2010

CARA PRAKTIS PENGECEKKAN PIRINGAN CAKRAM

Kelayakan pakai piranti rem cakram ternyata tidak hanya tergantung pd kelayakan kondisi kampas rem,instalasi selang rem,serta kapasitas kandungan minyak remnya saja.Yang wajib diperhatikan juga adalah kondisi piringan cakram yg meski berbahan baja atau besi cor,ternyata ada batas waktu pemakaiannya.

Nah, kapan dong batas maksimal penggunaanya??

Jika kita belajar untuk teliti memperhatikan detail-detail angka yg ada di bagian piringan cakram,maka kita akan lebih cepat untuk mengantisipasi keausan di bagian trsebut.
Cobalah perhatikan dengan seksama,pasti ada tulisan Min TH pada bagian tertentu di piringan cakram tsb,yang artinya Minimum Thickness atau batas paling tipis.rata-rata pada motor bebek ukurannya adalah 2,5-3MM dan 3,5-4MM pada motor sport.
Untuk mengetahui ketebalan piringan cakram,kita bisa menggunakan bantuan alat pengukur mikro meter,tinggal jepit maka akan segera diketahuiukuran ketebalannya.namun nggak hanya karena sudah tipis wajib untuk mengganti piringan cakram pada kendaraan anda.jika mengalami force majure (hal yg tak terduga,misal pernah trjadi tabrakan),mungkin juga akibat tergores kampas rem yg habis atau juga melengkung akibat overheat bergesekan terus dengan plat besi kampas rem secara terus-menerus,maka kemungkinan besar piringan cakram anda jg sudah tidak standart lg.
Cara mengetahuinya juga termasuk gampang dan sedrhna.jika permukaannya sudah tidak rata akibat gesekan dengan plat kampas rem,biasanya akan lagsng kelihatan.tapi jika sudah melengkung,trik paling jitu buat ngetesnya bisa menggunakan spidol.pasang spidol di fork dan tempelkan ujung spidol pada permukaan piringan cakram,kemudian putar rodanya.jika hasil spidol tidak merata pada seluruh permukaan piringan cakram,maka itu tandanya sudah mesti di ganti daripada beresiko tinggi jika terus menggunakannya.

Selamat Mencoba..!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar